Archive for November 14th, 2009
Saya semakin terpesona dan kagum atas sepak-terjang Presiden Barack Obama dari negara adikuasa Amerika Serikat. Dimanapun dia berada, dia paling pandai menyesuaikan diri dan meng-adopsi apapun yang menjadi kebanggaan satu negara. Sungguh satu kepribadian yang hangat dan sangat jauh dari sifat arrogansi. Mendahulukan dan mengutamakan persamaan dan kesamaan dibandingkan perbedaan yang ada diantara negara-negara di dunia ini.
Presiden Obama mengatakan lautan Pacific yang begitu luas bukanlah memisahkan Amerika dengan negara-negara Pacific, namun justru mempertautkan keduanya. Sungguh sangat indah didengar dan indah pula yang dapat kita rasakan. Bahwa Amerika Serikat bukanlah negara yang jauh dari jangkauan, negara yang memisahkan dirinya dari negara lain yang belum semaju Amerika, negara yang sulit diajak bekerjasama oleh negara Asia-Pacific. Duh, puitis banget kalimat-kalimatnya…
Kepandaian Obama merangkai kata-kata menjadi kalimat dimulai semenjak dia masuk ke perguruan tinggi di Los Angeles, yaitu di Occidental College dimana dia berbicara pertama kali didepan umum, diatas panggung sebagai wakil mahasiswa kulit hitam di perguruan tinggi tersebut. Dengan warna vocal yang berat antara bariton-bass warisan ayahnya, Obama dapat memukau pendengarnya dengan begitu cepat dan menjadi orator yang mulai diperhitungkan..
Pada pertemuan di Tokyo hari ini, Obama mengatakan sendiri kalimat bahwa dialah presiden Amerika Serikat pertama yang mewarisi tradisi dan memahami budaya Pacific, mengingat pernah tinggal di Indonesia, lahir di Hawaii, berkeliling di Asia selama masa mudanya. Dia mengatakan sendiri bahwa dialah ‘America’s first Pacific President’ yang disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari para peserta pertemuan Tokyo tersebut.
Didalam bukunya ‘Dreams from my father’ dia sangat berbakti dan berterima kasih kepada ibunya Ann Dunham yang telah memberikan segala yang terbaik dari penampilan fisiknya antara lain alis tebalnya serta kepribadian kuat dan disiplin tinggi dari seorang ibu berkulit putih.
Sedangkan dari ayahnya yang berasal dari Kenya, Obama merasakan kecerdasan dan keuletan dan ketekunannya berasal dari seorang ayah berkulit hitam yang lahir nun jauh disana dipedalaman Kenya. Lahirlah seorang Barack Obama sebagai seorang Mulato yaitu anak yang lahir dari percampuran darah antara kulit putih dan kulit hitam.
Obama bukanlah termasuk kelompok orang yang ‘panas hari lupa kacang akan kulitnya’. Itu yang sangat dalam berkesan dalam hati saya. Dia mencari sampai jauh ke dusun di pedalaman Kenya jauh dari ibukota Nairobi, akar keluarganya dari pihak ayah termasuk saudara-saudari tirinya di Kenya.
Saudarinya ada yang mendapat beasiswa untuk sekolah linguistik di Heidelberg, Jerman. Clan Obama memang cerdas dan ayahnya berpoligami, satu wanita Afrika dan dua wanita kulit putih kebetulan keduanya berasal dari Amerika Serikat pernah menjadi isteri Obama senior.
Popularity: unranked