Archive for January 23rd, 2010
Belum lama akhir Desember 2009 pada saat saya harus transit di bandara Cengkareng di Jakarta dalam perjalanan berlibur ke Bali, saya mendapatkan suasana yang begitu nyaman, modern, spacious dan indah dipandang mata di kompleks bandara international Sukarno-Hatta. Konon katanya lokasi ini bekas gudang terminal 3 yang pada bagian luar menghadap ke jalan aspal bandara-bukan yang menghadap runway pesawat- masih berlumpur dan becek dikala hujan turun
Karena saya menggunakan pesawat Mandala Airlines dari Pekanbaru menuju Jakarta pada jam 7.00 pagi, maka saya tiba di Cengkareng masih pagi sekitar jam 8.30. Padahal connecting flight yang akan membawa saya ke Bali baru nanti akan take off pada jam 13.30 siang. Jadi selama beberapa jam saya sempat menikmati keindahan dan kenyamanan terminal 3 dimana khusus pesawat Air Asia dan Mandala Air yang menggunakan lokasi ini.
Arsitektur hall yang begitu modern dan melengkung tinggi, memberikan udara dan oksigen lebih banyak dibandingkan bandara yang lama. Terasa nafas menjadi lega, apalagi ditambah dengan pohon-pohon artificial yang terbuat dari plastik namun persis pohon aslinya diletakkan disana didalam pot ukuran besar yang pantas untuk besarnya pohon.
Kursi duduk penumpang yang menunggu keberangkatan diatur sedemikian rupa dengan warna-warna pastel yang chic dan modern menambah keasrian terminal 3 keberangkatan. Banyak penumpang yang membuka laptop dan mengerjakan sesuatu dengan komputer tenteng tersebut, sambil menunggu waktu boarding masing-masing pesawat. Saya sempat membuka e-mail saya sekalian ber-face book ria. Rupanya area tersebut sudah merupakan ‘hot spot’ pengguna komputer tenteng.
Dalam hati, saya berdecak kagum dan ingin rasanya memuji pemerintah, dalam hal ini Departemen Perhubungan atas dibukanya terminal 3 keberangkatan ini yang begitu canggih. Anda bisa membeli minuman kesukaan anda Capuccino, dll dari mesin penjual minuman di bagian pinggir hall tersebut. Sedangkan kursi para penumpang diatur sedemikian rupa dibagian dalam dengan jarak ideal yang tidak terlalu rapat.
Padahal pada saat saya ke Hongkong Oktober 2008 saya belum pernah bermimpi dan tidak pernah terpikir dan membayangkan bahwa Jakarta juga bisa punya bandara yang secanggih dan senyaman Hongkong International Airport yang baru. Karena itu, pemerintahan SBY patut diacungi jempol atas prestasi ini.
Saya sebenarnya mau mengkritisi, bahwa tidak banyak yang merasakan kenyamanan dan kemodern-an bandara ini dari wajah-wajah para penumpang. Wajah mereka tampak datar saja dan ada beberapa yang wajahnya malu-malu tatkala menginjakkan kaki dan kemudian duduk dikursi menunggu boarding.
Tidak fair menurut pendapat saya, karena kebiasaan masyarakat Indonesia, tahunya hanya memprotes ini dan itu yang harganya naiklah, dst. Bisanya cuma berdemo, menyalahkan pemerintah dan para pejabat tanpa pernah sekalipun memuji keberhasilan dan prestai-prestasi yang telah dibuat bagi masyarakat luas dan mengharumkan nama Indonesia dikancah dunia.
Anggapan mereka bandara itu memang wajar dan harus dibuat pemerintah dalam hal ini departemen perhubungan bagi masyarakat Indonesia yang sayangnya terkenal pandai membuat tetapi tidak pandai memelihara. Oleh karena itu mari kita lihat nanti, apakah Bandara yang indah dan modern itu bakal cepat kotor, memudar dan bahkan rusak dan tidak berbentuk lagi dalam waktu yang tidak lama…
Popularity: unranked