Archive for June, 2010
Saya sebagai dokter sebenarnya sangat bangga terhadap anak muda generasi penerus bangsa. Bayangkan blog saya sebagai media tanya-jawab dibidang kesehatan lumayan banyak dibanjiri berbagai pertanyaan seputar kesehatan, termasuk sub bagian kesehatan reproduksi dengan segala macam permasalahannya. Mulai dari keputihan, terlambat haid, kista ovarium, mioma uteri, dan lain lain.
Saya bangga bahwa generasi penerus sudah sedemikian melek dibidang IT termasuk penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang saya diberitahu link yang membahas tentang judul posting saya atau permasalahan menyangkut soal topik tersebut lebih jauh.
Padahal saya kalau menjawab, pastilah dengan referensi buku-buku kedokteran atau text book yang sudah berumur atau diterbitkan paling muda 3 (tiga) tahun lalu. Saya jadi malu dan ada rasa khawatir, jangan-jangan apa yang saya uraikan sudah out of date dibandingkan dengan bacaan anak muda sekarang dari blog-blog semacam yang khusus membahas satu topik secara sangat mendalam…
Termasuk dalam sexologi, dimana kawula muda seringkali menanyakan masalah ‘petting’ kepada saya. Awalnya saya kebingungan apa yang dimaksud dengan satu kata yang masih sangat asing bagi saya.. Terus terang, pada saat saya muda dulu apalagi ketika remaja, kita semua belum pernah mendengar apalagi melakukan praktek apa yang disebut petting itu…
Namun, dari beberapa pertanyaan itu ada juga yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan petting. Yaitu menggosok-gosokkan alat kelamin masing-masing, laki-laki dan wanita tanpa melepaskan celana dalam atau bahkan masih memakai celana jeans… Wah bagi saya pribadi itu sangat membingungkan, apakah hal itu merupakan indikator satu kemajuan atau kemunduran dibidang sexologi? Silahkan anda jawab sendiri.
Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat, maka hampir setiap orang pemakai handphone (HP) akan otomatis menjadi kamerawan atau kamerawati yang akan mengabadikan moment-moment yang dianggap penting dan harus diabadikan dalam kamera baik dalam bentuk still photo maupun gambar video yang bergerak..
Maka jadilah gambar-gambar video yang heboh dan sangat menggemparkan republik kita ini. Bahkan Presiden SBY di Istana Cipanas -meskipun belum melihat video mesum Luna Maya-Ariel-Cut Tary- memerintahkan agar diusut tuntas dan segera diberikan sanksi tegas kepada para pelaku maupun pengedar video yang sudah sangat meresahkkan masyarakat.
Bagaimana tidak meresahkan? Bahkan masyarakat luar Indonesia termasuk si bintang sex Miyabi dan bahkan Paris Hilton yang sering gonta-ganti pacar termasuk pernah pacaran dengan Cristiano Ronaldo striker Portugal di Piala Dunia 2010 juga penasaran pengin tahu siapa si ‘peterporn’ itu.
Tidak kurang dari Dr. Boyke juga memberi komentar bahwa si pelaku mirip ‘Ariel’ itu ternyata jagoan dibidang sex layaknya sekualitas seorang gigolo. Mungkin setara atau lebih dibandingkan pemeran ‘Cowboys in Paradise’ dipantai Kuta-Bali yang heboh belum lama ini..
Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, kenapa video mesum seperti itu sedemikan luas dan bebasnya menyebar keseluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali remaja dan anak-anak dibawah umur. Terutama mereka yang menggunakan handphone BB atau handphone lain yang berkamera, karena diberikan orang tua mereka dari golongan the haves.
Menjadi kerja tambahan bagi para guru untuk melakukan sweeping dan pemeriksaan HP masing-masing anak didiknya. Tindakan menggeledah HP seperti itu sangat membuat trauma secara psikologis bagi anak-anak yang belum mengerti. Kenapa mereka harus diperiksa paksa seperti itu. Apa salah mereka, padahal kesalahan ada pada pelaku pemeran video panas, lalu yang meng-upload pertama kali ke internet dan yang ikut menyebar-luaskan via teknologi blue tooth yang sudah sedemikian canggihnya.
Persoalan jadi berlanjut dan berkepanjangan, meluas kemana-mana tatkala si pelaku pemeran video mesum ini tidak berkata jujur dengan tidak mengakui bahwa benar, merekalah yang ada dalam video yang konon berdurasi 2, 6 dan 8 menit tersebut.
Alangkah kecil jiwa ketiga pelaku dan boleh dibilang pengecut, karena tidak mau berterus terang. Bukankah dengan berterus terang semuanya akan menjadi dingin, cooling down. Jangan tunggu sampai terjadi perusakan dan pembakaran rumah ketiga pemeran oleh organisasi massa.
Harus diingat bahwa street justice biasanya bersifat anarchis, barbar dan tidak mengikuti norma-norma hukum didalam kantor dan sangat berpotensi menimbulkan chaos. Jujur dan berterus terang akan mempercepat penyelesaian dan menghemat energi bangsa yang sudah loyo ini.
Kasihan para tetangga yang jadi sangat terganggu dan tidak bisa hidup normal, gara-gara ulah mereka. Katanya bintang papan atas negeri ini? Dimana jiwa kesatriamu? Sebagai duta pangan dari badan organisasi PBB bidang pangan World Food Program ( WFP), sebaiknya Luna mengaku saja bahwa itu kesalahan terbesar yang terjadi dalam hidupnya.
Berkelit berkilah dan tidak berkata jujur hanya akan memperpanjang urusan, mempersulit masalah dan memperberat hukuman yang akan dijatuhkan kepada masing-masing : Luna, Ariel dan Cut Tary…
Dan ketiganya cepat-cepat minta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia dan masyarakat dunia akibat perbuatan mereka, ketentraman dan kenyamanan hidup menjadi sangat terusik..
Karena anak kecilpun pasti tahu dan mengenal sangat familier muka-muka pemeran video panas adalah benar Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tary adanya… Mereka adalah penggemar band Peterpan dan acara musik Dahsyat yang setiap hari tayang di layar teve. Juga ibu-ibu penggemar tayangan infotainment seperti ‘Insert’ yang pasti hafal muka Cut Tary… So, be honest folk… A confession is needed.
Popularity: unranked