Beberapa waktu yang lalu saya kedatangan seorang penderita tumor payudara yang naudzubillah besarnya.. Konon berat badan penderita naik 12 kg semenjak payudara kanannya sebesar sekarang ini. Didalam pikiran saya sangatlah besar kemungkinan penderita ini menderita kanker payudara ganas, melihat ukuran dan penampilan fisik payudaranya.
Untuk menegakkan diagnosis, maka saya lakukan biopsi aspirasi jarum halus (bajah) atau fine needle aspiration biopsy (fnab). Dan alangkah kaget saya dibuatnya seteleh melihat sendiri hasil biopsi tersebut yang sama sekali tidak tampak sel ganas. Kasus ini ternyata hanyalah peradangan khronik spesifik atau mastitis Tuberkulosa.
Saya mencoba mencari tahu penyebab terdapatnya kuman TBC pada penderita ini. Darimana kira-kira bakteri atau basil tahan asam TBC tersebut ditularkan. Padahal si ibu pasien ini postur tubuhnya tinggi besar, tidak seperti yang kita tahu kebanyakan fisik penderita TBC paru yan terlihat kurus, pucat dan lemah.
Dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi informatika termasuk pornografi, maka tidak tertutup kemungkinan terjadi luka-luka pada puting susu dan sekitar areola mammae dan juga bagian lainnya dari payudara akibat gigitan pada saat foreplay dari pasangan yang sedang melakukan hubungan sexual.
Bila yang menggigit menderita TBC, maka tidak tertutup kemungkinan kuman TBC terbawa dalam liur yang akhirnya masuk kedalam luka-luka kecil pada jaringan payudara. Akhirnya menimbulkan peradangan di payudara tersebut yang semakin lama semakin membesar. Sehingga terlihat seperti dalam gambar dan memberikan kesan kanker ganas.
Kalau boleh saya titip pesan pada kesempatan ini, hati-hatilah dalam berbagai kegiatan, jangan asal meniru apa yang terlihat dalam media informasi. sebaiknya bertindak dan berperilaku sexual normal saja, konvensional tidak usah berlebihan dan harus meniru apa yang ada dalam media internet. Sudah terbukti nenek moyang kita dahulu tidak mengenal adanya penyakit AIDS yang disebabkan prilaku sexual yang menyimpang.
Popularity: unranked
Jangan pernah beli kucing dalam karung. Itu kalimat bijak yang sampai sekarang masih berlaku. Sedemikian ketat persaingan berbagai provider hape di Indonesia sebut saja : Telkomsel, XL, Esia, Fren, Tri dst. Akibatnya maka janji-janji setinggi langit dan berjibun yang ditulis dalam promo barang produknya pada kenyataannya tidak sesuai dan nol besar, seperti yang saya alami dengan Tri…
Saya punya pengalaman sangat BURUK dengan toko hape terkenal di Pekanbaru Modelux yang bekerjasama dengan provider Tri. Tatkala saya beli hape Black Berry, maka si penjaga toko mengasongkan satu box yang masih dalam packing plastik yang tertutup rapat dan rapi. Dalam benak saya, tidak terlintas sama sekali untuk membeli produk Tri. Selain brand Tri masih baru, belum begitu dikenal dan saya sendiri kurang paham negara produsennya China atau lainnya. Si SPG langsung membuka kotak itu, dimana setelah dibuka ternyata BB dengan provider Tri.
Saya protes, saya maunya provider telkomsel… Si SPG bilang nggak bisa, box sudah dibuka katanya berkali-kali dan harus dibeli… Setelah melalui perdebatan, terpaksalah saya menerima ponsel yang saya beli bagaikan membeli kucing dalam karung.. Sebuah hape BB dengan provider Tri didalamnya. Dalam hal ini Yayasan Lembaga Konsumen bisa turun tangan dalam kasus-kasus seperti yang saya alami ini…
Kurang lebih 6(enam bulan) sejak dibeli, hape saya mulai bermasalah… Cursor tidak bisa digerakkan naik turun, kekiri dan kekanan khusus untuk membuka SMS. Demikian pula vibrasi dan nada dering untuk masuknya pesan singkat / SMS sama sekali hilang tidak bergetar dan tidak berbunyi lagi alias mogok total……
Pada saat dibawa ketoko HP Modelux, dikatakan ini harus dilapor dan menjadi garansi dari provider TRI… Di pusat Tri Pekanbaru di Jalan Jend. Sudirman, Sudirman City Square staff saya mendapat jawaban yang sama sekali tidak simpatik dengan kata-kata datar malas dan monotoon yang diulang-ulang tidak bisa memberikan solusi terbaik bagi permasalahan hape saya… Kerusakan itu harus dikirim ke Jakarta dan memerlukan waktu sekitar 2 (dua) minggu untuk perbaikan tersebut..
Ini berarti selama dua minggu pula saya tidak bisa ber-BBM ria dan ber-FB ria… Selama itu pula, teman, relasi, sahabat dan keluarga saya tidak bisa menghubungi saya via nomor Simpati saya… Jelas saja saya sangat kecewa terhadap layanan Tri yang bener-bener bullshit alias bohong besar…. Seyogyanya managemen Tri bisa mengambil solusi yang win-win yaitu dengan meminjamkan hape BB kepada pelanggan selama kurun waktu masa perbaikan tersebut… Masalahnya nomor Simpati saya itu sudah tercetak didalam kop surat, dll dari perusahaan saya..
Sehingga, bila saya berikan begitu saja Hape itu diperbaiki dalam waktu cukup lama yaitu setengah bulan ke Jakarta, berarti saya akan banyak menderita kerugian…Bagaimana tidak, karena semua pasien, dokter dll yang memerlukan saya akan tidak bisa berkomunikasi dengan saya selama jangka waktu tersebut… Sungguh saya berkeberatan dan merasa TIDAK DIBANTU oleh provider TRI dalam problem solving…
Jadi last but not least sebaiknya jangan membeli kucing dalam karung seperti yang dilakukan oleh toko hape Modelux di Pekanbaru. Kedua jangan percaya kepada provider TRI, yang tidak mengayomi pembeli dan tidak memberikan rasa aman dengan solusi terbaik bagi para konsumen…
Popularity: unranked
Anda sudah mendengar lagu keong racun yang awalnya dibawakan secara lip sync oleh dua mahasiswi asal Bandung, Jojo dan Shinta? Selain faktor luck, keduanya memang pantas menjadi rising new stars di blantika musik Indonesia. Keduanya tampak charming bila dipandang, energik dari segi gerakan maupun improvisasi lagu yang sedang di lip sync-kan, juga pemilihan kostum yang berwarna gelap sangat mendukung kearah munculnya video yang berdurasi sekitar 5 menit itu menjadi video yang mendapat apresiasi sangat luas dikalangan pengunjung dunia maya. Ditambah lagi sarana publisitas yang ampuh, jitu dan keren yaitu via Youtube yang memang tepat bagi promo video berdurasi pendek seperti keong racun.
Sekitar awal Agustus ini dimana-mana dan hampir semua media menyorot kesuksesan kedua mahasiswi tersebut menjadi satu fenomena langka. Dimana biasanya seseorang baru bisa menjadi selebriti setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan semacam ajang kompetisi Indonesian Idol atau Indonesia mencari bakat (IMB), dan lain lain acara yang serupa…. Maka kedua mojang Priangan tersebut telah menggapai popularitas hanya dalam hitungan hari sejak pertama kali muncul video tersebut di youtube. Inilah yang disebut keberuntungan atau faktor luck yang jarang diperoleh dan sering diimpikan setiap orang.
Nun jauh disana dari kota Bandung, ada juga cerita mirip keong racun ini. Adalah dua orang anak manusia laki-laki dan perempuan yang terlibat hubungan yang berawal dari face book. Sebut saja namanya matahari dan bulan. Berawal dari sms dan telepon , maka matahari dan bulanpun mulai berkomunikasi mulanya biasa saja dan sopan-santun. Komunikasi yang semakin intens dan gencar berakibat keduanya sudah merasa mengenal satu sama lain secara dekat walaupun sebenarnya belum pernah bersua dan bertatap mata. Wajah bisa dibayangkan dari potret di FB, sedangkan sifat asli dan kepribadian masing-masing tidaklah mungkin bisa dikenali hanya dalam hitungan hari.
Wajah masing-masing cukup bisa dilihat dari gambar yang terpampang di situs FB. Maka dizaman serba canggih dan praktis ini, cintapun bisa menjelma dari pesan-pesan sms maupun pembicaraan telepon mobile maupun fixed, yang tidak mengenal waktu. Siang disaat jam kerja yang sibuk, sore pada saat aktivitas kerja mulai menurun, juga pada malam hari yang menyita jam-jam tidur yang seharusnya bisa digunakan untuk beristirahat.. Duapuluh empat jam sehari rasanya belum cukup waktu untuk menyatakan dan menyiratkan cinta gombal yang mereka jalani…
Begitulah, singkat cerita hanya dalam hitungan hari dan belum genap dua minggu mataharipun datang menemui bulan. Mereka tinggal berlainan kota, akan tetapi masih dalam satu pulau yang sama. Dengan sedikit memaksa dan memelas dengan kata-kata please.. please.. please.. , dia ingin bertemu untuk pertama kalinya dengan si bulan. .. Meski bulan menolak dengan halus, namun matahari terus mendesak mau ketemu dengan dalih masalah perasaan, maka dipagi buta subuh yang dingin dimana orang lain sedang tertidur dengan lelapnya dan sebagian sedang menikmati mimpinya yang indah. Itulah pagi yang amat bersejarah dimana telah terjadi serangan fajar yang begitu dahsyat…
Ending dari cerita yang memilukan ini adalah tatkala matahari tiba-tiba kembali menemui bulan untuk mengembalikan reservasi ticket yang sudah dibeli dari sebuah maskapiai penerbangan nasional.. Dengan dalih yang mengagetkan, bahwa anak bungsunya sedang sakit serius dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. .. Maka apa mau dikata, begitulah akhir dari sebuah sinetron satu episode yang awalnya begitu menggebu-gebu layaknya dunia hanya milik berdua dan berakhir sedemikian tragis dan memilukan… hicks hicks hicks……
Popularity: unranked
Saya sebagai dokter sebenarnya sangat bangga terhadap anak muda generasi penerus bangsa. Bayangkan blog saya sebagai media tanya-jawab dibidang kesehatan lumayan banyak dibanjiri berbagai pertanyaan seputar kesehatan, termasuk sub bagian kesehatan reproduksi dengan segala macam permasalahannya. Mulai dari keputihan, terlambat haid, kista ovarium, mioma uteri, dan lain lain.
Saya bangga bahwa generasi penerus sudah sedemikian melek dibidang IT termasuk penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang saya diberitahu link yang membahas tentang judul posting saya atau permasalahan menyangkut soal topik tersebut lebih jauh.
Padahal saya kalau menjawab, pastilah dengan referensi buku-buku kedokteran atau text book yang sudah berumur atau diterbitkan paling muda 3 (tiga) tahun lalu. Saya jadi malu dan ada rasa khawatir, jangan-jangan apa yang saya uraikan sudah out of date dibandingkan dengan bacaan anak muda sekarang dari blog-blog semacam yang khusus membahas satu topik secara sangat mendalam…
Termasuk dalam sexologi, dimana kawula muda seringkali menanyakan masalah ‘petting’ kepada saya. Awalnya saya kebingungan apa yang dimaksud dengan satu kata yang masih sangat asing bagi saya.. Terus terang, pada saat saya muda dulu apalagi ketika remaja, kita semua belum pernah mendengar apalagi melakukan praktek apa yang disebut petting itu…
Namun, dari beberapa pertanyaan itu ada juga yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan petting. Yaitu menggosok-gosokkan alat kelamin masing-masing, laki-laki dan wanita tanpa melepaskan celana dalam atau bahkan masih memakai celana jeans… Wah bagi saya pribadi itu sangat membingungkan, apakah hal itu merupakan indikator satu kemajuan atau kemunduran dibidang sexologi? Silahkan anda jawab sendiri.
Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat, maka hampir setiap orang pemakai handphone (HP) akan otomatis menjadi kamerawan atau kamerawati yang akan mengabadikan moment-moment yang dianggap penting dan harus diabadikan dalam kamera baik dalam bentuk still photo maupun gambar video yang bergerak..
Maka jadilah gambar-gambar video yang heboh dan sangat menggemparkan republik kita ini. Bahkan Presiden SBY di Istana Cipanas -meskipun belum melihat video mesum Luna Maya-Ariel-Cut Tary- memerintahkan agar diusut tuntas dan segera diberikan sanksi tegas kepada para pelaku maupun pengedar video yang sudah sangat meresahkkan masyarakat.
Bagaimana tidak meresahkan? Bahkan masyarakat luar Indonesia termasuk si bintang sex Miyabi dan bahkan Paris Hilton yang sering gonta-ganti pacar termasuk pernah pacaran dengan Cristiano Ronaldo striker Portugal di Piala Dunia 2010 juga penasaran pengin tahu siapa si ‘peterporn’ itu.
Tidak kurang dari Dr. Boyke juga memberi komentar bahwa si pelaku mirip ‘Ariel’ itu ternyata jagoan dibidang sex layaknya sekualitas seorang gigolo. Mungkin setara atau lebih dibandingkan pemeran ‘Cowboys in Paradise’ dipantai Kuta-Bali yang heboh belum lama ini..
Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, kenapa video mesum seperti itu sedemikan luas dan bebasnya menyebar keseluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali remaja dan anak-anak dibawah umur. Terutama mereka yang menggunakan handphone BB atau handphone lain yang berkamera, karena diberikan orang tua mereka dari golongan the haves.
Menjadi kerja tambahan bagi para guru untuk melakukan sweeping dan pemeriksaan HP masing-masing anak didiknya. Tindakan menggeledah HP seperti itu sangat membuat trauma secara psikologis bagi anak-anak yang belum mengerti. Kenapa mereka harus diperiksa paksa seperti itu. Apa salah mereka, padahal kesalahan ada pada pelaku pemeran video panas, lalu yang meng-upload pertama kali ke internet dan yang ikut menyebar-luaskan via teknologi blue tooth yang sudah sedemikian canggihnya.
Persoalan jadi berlanjut dan berkepanjangan, meluas kemana-mana tatkala si pelaku pemeran video mesum ini tidak berkata jujur dengan tidak mengakui bahwa benar, merekalah yang ada dalam video yang konon berdurasi 2, 6 dan 8 menit tersebut.
Alangkah kecil jiwa ketiga pelaku dan boleh dibilang pengecut, karena tidak mau berterus terang. Bukankah dengan berterus terang semuanya akan menjadi dingin, cooling down. Jangan tunggu sampai terjadi perusakan dan pembakaran rumah ketiga pemeran oleh organisasi massa.
Harus diingat bahwa street justice biasanya bersifat anarchis, barbar dan tidak mengikuti norma-norma hukum didalam kantor dan sangat berpotensi menimbulkan chaos. Jujur dan berterus terang akan mempercepat penyelesaian dan menghemat energi bangsa yang sudah loyo ini.
Kasihan para tetangga yang jadi sangat terganggu dan tidak bisa hidup normal, gara-gara ulah mereka. Katanya bintang papan atas negeri ini? Dimana jiwa kesatriamu? Sebagai duta pangan dari badan organisasi PBB bidang pangan World Food Program ( WFP), sebaiknya Luna mengaku saja bahwa itu kesalahan terbesar yang terjadi dalam hidupnya.
Berkelit berkilah dan tidak berkata jujur hanya akan memperpanjang urusan, mempersulit masalah dan memperberat hukuman yang akan dijatuhkan kepada masing-masing : Luna, Ariel dan Cut Tary…
Dan ketiganya cepat-cepat minta maaf kepada seluruh bangsa Indonesia dan masyarakat dunia akibat perbuatan mereka, ketentraman dan kenyamanan hidup menjadi sangat terusik..
Karena anak kecilpun pasti tahu dan mengenal sangat familier muka-muka pemeran video panas adalah benar Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tary adanya… Mereka adalah penggemar band Peterpan dan acara musik Dahsyat yang setiap hari tayang di layar teve. Juga ibu-ibu penggemar tayangan infotainment seperti ‘Insert’ yang pasti hafal muka Cut Tary… So, be honest folk… A confession is needed.
Popularity: unranked
Perhelatan kontest menyanyi American Idol yang diadakan setiap tahun, pada tahun 2010 ini dari rating pemirsa diseluruh dunia tampak menurun dibandingkan ajang yang sama tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya. Peserta dan finalis American Idol pada musim ini kelihatannya kwalitasnya dari sudut pandang saya kurang ‘greget’nya dibandingkan American Idol 2009.
Meski juri American Idol 2010 hampir sama dengan juri pada tahun 2009 minus Paula Abdul, namun tetap saja hebohnya acara kontes kali ini tidak sedahsyat ajang yang sama pada 2009. Randy yang berkulit hitam, Carla dan Simon Cowell masih tetap juri yang sama sejak bertahun-tahun. Adanya Elen De Generes yang konon khabarnya lesbi menggantikan Paula Abdul memberi sedikit perbedaan. Namun secara umum para juri kwalitasnya hampir sama kalau tidak bisa dibilang sama dengan tahun-tahun yang lalu.
Yang berbeda menurut saya adalah para peserta terutama para finalis American Idol tahun ini. Kwalitas para finalis agak dibawah kalau tidak mau disebut lebih rendah dibandingkan kontestan dan finalis pada 2009. Lihat saja pada 2009 akhirnya terpilih Adam Lambert sebagai pemenang kedua American Idol setelah penyanyi asal Utah itu. Suaranya yang berwarna rock lebih memperkuat posisinya sebagai penyanyi pendatang baru yang kharismatik dan diperhitungkan keberadaannya. Bahkan menurut versi majalah People, Adam Lambert termasuk dalam sepuluh pria paling tampan didunia.
Lihat saja wajah Adam Lambert yang kharismatik, anggun bak profil para bangsawan ras kaukasus dari dunia Barat. Alis yang tebal , mata yang biru, hidung bangir dan bibirnya penuh pesona semuanya itu sulit dilupakan bagi kebanyakan orang. Terutama sorot matanya yang tajam dan membius seperti mata Alec Baldwin, banyak orang yang tidak tahan dan langsung jatuh hati pada pria muda yang fisiknya begitu sempurna tersebut. Tidak salah kalau disebutkan Adam Lambert adalah salah satu masterpiece dalam kelompok manusia makhluk ciptaan Tuhan…
Finalis Crystal yang gambarnya tertera pada halaman ini, suaranya bagus sedikit berbau country dan sering menyanyikan lagu sambil memainkan gitar bak penyanyi Tracy Chapman yang berkulit hitam dengan rambut gimbal dan penampilan gypsy yang populer melantunkan lagunya ‘give me one good reason’… Dia merupakan satu-satunya penyanyi wanita bersama 5 penyanyi pria yang lolos sebagai finalis American Idol 2010. Crystal tidak terlalu istimewa, kecuali pakai anting dibibir dan lidahnya. Crystal merupakan single mother yang mempunyai seorang anak yang harus dirawat dan dibesarkannya seorang diri.
Meskipun kwalitas finalis yang menurun namun dibalik itu American Idol 2010 masih berhasil dalam pengumpulan dana lewat donasi dari para pemirsa dan telah berhasil mengumpulkan dana 140 juta lebih US dollars dari para dermawan. Uang itu digunakan untuk membantu negara-negara di Afrika untuk memerangi penyakit malaria. Sedangkan didalam negeri Amerika Serikat sendiri, dana yang terkumpul sebagian juga diberikan kepada korban badai Katrina, dll yang begitu banyak dan masih memerlukan uluran tangan untuk memulihkan kondisi New Orleans ke kondisi sebelum terjadinya bencana.
Bagaimanapun juga, Amerika Serikat tetap menjadi rujukan bagi negara lain termasuk Indonesia dalam menciptakan acara televisi yang menarik, berbobot akbar, ditungggu-tunggu pemirsa dan memberi kesempatan kepada setiap orang untuk mengadu nasib, dalam mewujudkan impian dan cita-citanya untuk dapat hidup secara layak dengan menggeluti profesi yang menjadi kelebihan bagi masing-masing orang. Ajang yang digelar semuanya tanpa batasan warna kulit atau ras, umur, gender dan background..
Semua orang berhak mengikuti ajang tersebut, termasuk yang terakhir adalah acara ‘America Got Talent’ yang di franchise-kan menjadi Indonesia mencari bakat setelah acara Idonesian Idol yang sudah populer …Bedanya dengan American Idol, ajang kontest musik Indonesian Idol tidak atau belum dibarengi dengan pengumpulan dana bagi anak-anak terlantar dan lain-lain baik di Indonesia maupun di luar Indonesia….
Popularity: unranked
Kaget, heran sambil berdecak-decak kagum dan miris melihat dan mengetahui sebegitu luasnya korupsi merajalela di negara kita ini. Bayangkan, pegawai negeri sipil golongan III A seperti Gayus Tambunan harta kekayaannya sangat fantastis… Ratusan miliard bahkan mungkin triliun. Bandingkan dengan saya sebagai dokter spesialis yang pada saat pensiun bergolongan IV D maka pensiun yang saya terima setiap bulan sampai saat ini hanyalah sebesar satu juta limaratus ribu sekian rupiah. Ibarat bumi dan langit perbedaannya dengan saudara Gayus Tambunan.
Tinggal di apartemen juga baru beberapa tahun ini. Sebelumnya saya tinggal di perumahan sederhana yang ditempati dengan cara mencicil selama limabelas tahun di lokasi Pamulang Permai. Duh, sudah dokter spesialis senior dengan pengalaman go-international kok sebegitu teganya..teganya pemerintah membayar jerih-payah saya sedemikian sangat rendah tanpa pernah memikirkan usaha, pengorbanan, ketulus-ikhlasan dalam menolong pasien terutama mereka yang tidak mampu. Sudah sekolahnya lama, ilmunya susah, pengabdian kepada masyarakat namun sepertinya semua itu tidak pernah menjadi bahan pemikiran pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan..
Korupsi itu mungkin semacam penyakit yang diturunkan. Bila orang tuanya koruptor, kemungkinan besar anak-anak serta cucunya nanti akan menjadi koruptor juga. Semakin muda generasinya maka semakin canggih caranya melakukan korupsi sehingga tingkat korupsi yang dilakukannya semakin tinggi. Boleh dikata menjadi professor dibidang korupsi terutama bila lingkungan sekitar mendukung kearah itu. Atau mungkin perlu dibuat sekolah khusus mempelajari korupsi dan cara-cara elegan dalam pelaksanaannya…
Dalam jajaran polisi semakin panjang deretan nama-nama perwira menengah (pamen), perwira tinggi (pati) dan apalagi yang akan memenuhi halaman surat kabar yang terbit, mungkinkah Kapolri juga? Belum lagi deretan nama-nama jaksa, jaksa menengah, jaksa tinggi, ataukah sampai ke Jaksa Agung juga ? Dari pihak hakim juga sama halnya dari yang paling rendah sampai ke pucuk pimpinan jugakah? Bila demikian halnya, maka posisi strategis sebagai pucuk pimpinan masing-masing institusi akan menjadi lowong, alias kosong. Karena yang menempati masing-masing posisi itu turut terlibat perkara korupsi kelas hiu…
Makin susah dan langka saja manusia jujur dalam kehidupan kita sehari-hari. Gaya hidup konsumerisme atau konsumptif sangat berperan dan menjadi pemegang peran utama dalam terjadinya korupsi sebagai budaya dalam masyarakat. Sejak bayi kita sudah dibiasakan menggunakan pampers yang bermerk, baby stroll yang mahal, susu yang harganya selangit, baju bayi merek tertentu, sepatu bayi tertentu dan lain-lain.
Setiap orang tua seolah latah dan tidak menyesuaikan dengan penghasilannya sendiri. Yang penting asal ikut mode, nggak peduli ayahnya cuma sorang tukang kayu atau pegawai negeri sipil (PNS) golongan II. Gayanya harus sama, gengsi itu penting, man… HP juga kalau bisa harus Blackberry Bold, biar sama dengan punyanya Presiden Barack Obama. Nggak peduli seseorang berada dikelas masyarakat yang mana, nampang itu penting. Maka diputarlah otak, bagaimana caranya mendapatkan semua barang berkelas itu sehingga tidak kalah sama si Polan?
Korupsi akhirnya menjadi jalan pintas bagi semua permasalahan hidup yang pelik dan harus dicarikan solusinya… Mula-mula kepengin motor, lalu mobil dan akhirnya kepingin punya Monas yang berlapiskan emas murni 24 karat itu.. Bukan hanya manusia jin-pun matre semua begitu kata sebuah iklan dilayar kaca… Untuk menggambarkan betapa konsumptifnya masyarakat kita di Indonesia ini…
Popularity: unranked
Rest area adalah tempat istirahat sangat komplit dan sangat diperlukan oleh setiap orang dan setiap mobil atau kendaraan yang bepergian jarak jauh. Disana ada segala kebutuhan mobil atau kendaraan seperti : bahan bakar minyak atau bensin, isi angin ban, isi olie mesin isi air carburator, dst. Sehingga tidak ada kehabisan bahan bakar atau kecelakaan akibat ban kempis kurang angin atau mesin panas karena air carburator lupa diisi pada saat perjalanan dimulai.
Demikian pula segala kebutuhan penumpang atau orang yang bepergian jauh, seperti kamar mandi/WC, tempat mengambil air wudhu, tempat sholat dan restaurant dengan berbagai makanan dan minuman. Ditempat itu bisa juga didapat obat pusing atau minyak kayu putih, balsem atau obat ati mabuk, dll. Bahkan para penumpang atau sopir yang kecapean bisa beristirahat sejenak untuk melepas penat dan melemaskan otot-otot yang tegang dan rasa kantuk dengan minum kopi atau wedang jahe kegemarannya.
Pendeknya rest area memang mutlak diperlukan untuk perjalanan jauh, dan sangat bermanfaat untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan tol dan perjalanan berjarak jauh pada umumnya. Sehingga model rest area seperti yang kita jumpai pada saat ini di jalan tol Jakarta-Bandung atau Bandung-Jakarta rasanya sudah cukup mewakili keinginan warganegara Indonesia termasuk saya sendiri akan tempat nyaman dan aman seperti yang biasa kita jumpai di luar negeri : Eropa, Amerika dan Australia.
Saya masih teringat perjalanan di Eropa yaitu dari Rotterdam di negeri Belanda menuju ke Frankfurt di negara Jerman. Pada saat itu tahun 1992, saya bepergian bersama keponakan saya laki-laki yang kebetulan sedang menyelesaikan kuliah di Technische Universiteit (TU) di Delft, Belanda. Kenapa mesti repot-repot jalan darat pakai mobil, tidak lain karena saya tidak punya visa untuk memasuki Jerman.
Pada saat di Jakarta sebelum berangkat ke Rotterdam untuk mengikuti training dibidang hematologi anak di Sophia Kinderzieken Huis, saya lupa dan tidak kepikiran bahwa saya akan sempat nantinya main ke Frankfurt menengok sepupu dan keponakan saya yang menetap dikota itu bersama suaminya yang berkebangsaan Inggris. Tanpa visa, bila saya berangkat atau tiba di Frankfurt baik itu menggunakan pesawat udara ataupun kereta api, sama sekali tidak mungkin. Karena pada saat pembelian ticket baik ticket pesawat maupun ticket kereta api biasanya diminta menunjukkan ID card. Sedangkan dalam paspor saya tidak terdapat visa memasuki negara Jerman. So, tidak ada cara lain selain nekat pergi bersama keponakan saya dengan mobil bututnya sendiri.
Maklum sebagai seorang mahasiswa dinegeri orang, mobil keponakan saya hanyalah sebuah mobil tua seharga 15 ribu gulden yang boleh dibilang terkadang suka mogok meskipun belum menjadi ‘si jago mogok’ seperti lagunya Titik Sandora dan Muchsin Alatas. Maka ditengah perjalanan yang cukup jauh melintasi perbatasan Belanda kearah utara menuju negara Jerman melewati kota Mastricht, dsb. kap penutup mesin terbuka akibat angin kencang. Akibatnya kita harus menepi dan memperbaiki keadaan itu. Karena tidak bisa lagi ditutup secara normal akibat baut yang lepas, maka terpaksalah mobil berjalan dengan kap yang ditutup dengan mengikatkan tali sepatu ketch keponakan saya. Jadilah mobil kita jalannya harus pelan-pelan tidak boleh ngebut sama sekali, bila ingin kap penutup mesin tidak copot lagi… Sampai akhirnya kita berhenti di satu rest area dan beristirahat serta menghubungi keluarga yang di Frankfurt. Dengan menyebutkan mobil rusak dan ada di Rest area nomor sekian, dikota kecil sebelum Frankfurt…
Di areal rest area tersebut delapan belas tahun yang lalu, sudah sedemikian komplit semua yang kita perlukan ada. Belum ada hand phone pada saat itu, jadi kita menggunakan telpon umum yang menggunakan koin didalam areal peristirahatan tersebut.. Saya juga sempat mandi dan ganti pakaian disana, makan dan minum sambil menunggu dijemput dari Frankfurt… Jadi adanya rest area sangatlah menolong kami pada saat itu.
Itulah pengalaman yang tidak terlupakan sampai saat ini, yang terkadang membuat saya senyum-senyum sendiri… Dan semoga masyarakat Indonesia dapat mengambil manfaat dari adanya beberapa rest area di sepanjang jalan tol tersebut. Serta tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan SBY yang telah berusaha lebih mensejahterakan rakyatnya, agar tidak terlalu jauh ketinggalan dari masyarakat di negara-negara maju…
Popularity: unranked
Menyaksikan dan menyimak wawancara Putra Nababan reporter RCTI dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih Washington D.C. beberapa hari yang lalu, saya semakin kagum dan merasakan suasana hati yang ‘tidak asing’ terhadap orang nomor satu di Amerika Serikat dan pemimpin dunia yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian beberapa bulan lalu.
Hadiah Nobel sebesar 1,4 juta dollar US atau kurang lebih 14 miliard rupiah telah disumbangkan seluruhnya untuk korban gempa besar dan Tsunami di Chile Amerika Selatan, belum lama ini. Obama ternyata seorang generous pemurah dan gampang berempati pada kesusahan dan malapetaka masyarakat dimanapun, meski diluar negaranya Amerika Serikat. Rasa kemanusiaannya begitu tinggi…
Saya sebagai seorang dokter sudah terbiasa memperhatikan raut wajah, mimik, senyuman dan ‘gesture’ seseorang yang berada didepan saya yang biasanya menjadi lawan bicara saya. Apakah itu pasien, anak-anak saya sendiri dan keluarga saya maupun tamu atau orang yang berkunjung ke tempat saya. Saya bisa menilai seberapa tulus hati seseorang dari tutur kata, intonasi, ekspresi wajah serta senyumannya. Meski baru beberapa menit, saya sudah bisa membaca kepribadian serta sifat seseorang..
Dari eye contact, saya bisa melihat apakah seseorang itu jujur atau pembohong dan pembual. Tatapan mata seorang Obama, sungguh sangat menyejukkan hati. Dia memang benar sangat humble, tidak ada setitikpun aura arogansi yang bisa saya lihat. Tutur katanya yang tidak dibuat-buat dan apa adanya, intonasi suaranya yang begitu tegas serta warna vocalnya yang nge-bass, sungguh merupakan ciri khas Presiden Barack Obama.
Dari wawancara dengan reporter RCTI tersebut, saya masih terngiang-ngiang pada saat Obama menyebutkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia dengan fasih dan benar, bahasa yang pernah menjadi bahasa sehari-harinya di sekolah tatkala pada tahun 1967-1971 masih menjadi murid di SD Asisi Menteng, Jakarta Pusat. Nada suaranyapun persis nada masyarakat kita, seperti lidah orang Indonesia asli. Tidak cadel seperti biasanya orang-orang asing terutama para bule yang mencoba berbicara dalam bahasa Indonesia.
Obama menyukai street food seperti : sate, bakso, nasi goreng yang kata-kata itu diucapkannya persis sama seperti suara abang-abang penjual sate, bakso dan nasi goreng di Jakarta sampai saat ini. Sate…. Bakso…. Nasi goreng.. Penjual makanan pada saat malam tiba di jalan-jalan dan gang-gang diseluruh pelosok ibukota Jakarta yang mempunyai banyak pelanggan setia yang menunggu didepan rumahnya..
Teman bermain Obama yang pernah terluka dan patah lengan akibat main sepeda, seorang laki-laki yang kini berada dan tinggal dikota kecil di Jawa Timur. Alangkah kontras nasib kedua sahabat sepermainan tersebut, ibarat langit dan bumi. Siapa tahu dan siapa menyangka kalau anak berkulit gelap yang suka usil dan bermain dengan bapak di Jawa Timur tersebut pada saat ini menjadi orang paling dihormati dan disegani diseluruh planet bumi ini.
Obama orang yang cerdas, karena mewarisi gen dan dilahirkan dari orang tua yang keduanya berpendidikan S3 (doktor) dari University of Hawaii. Ayah berasal dari Kenya yang mendapat beasiswa sampai ke tingkat S3 di Hawaii dan ibu warganegara Amerika Serikat dari Mid West.
Kunci kesuksesan Obama kecil sampai menjadi seorang Presiden dinegara adikuasa terletak pada kedisiplinan hidup yang diterapkan oleh ibunya Ann Dunham. Pada pagi subuh, tatkala anak-anak seusia Obama masih tidur lelap, Obama harus bangun untuk mendapat pelajaran extra dari ibundanya yaitu bahasa Inggris dan Geografi Amerika Serikat. Nanti pada jam 7 pagi Obama harus ke sekolah SD-nya di Jalan Besuki dan mulai belajar, sesuai kurikulum dan mata pelajaran yang umum diterima oleh anak-anak Indonesia. Barack Obama tidak bersekolah di Sekolah International seperti JIS (Jakarta International School), dia berbaur tanpa batas dengan anak-anak pribumi, asli Indonesia.
Jadi Barry biasa bermain bola dilumpur, bermain layangan disawah, membaca buku komik Petruk dan Gareng atau Maha Bharata dan Hanoman… Persis anak-anak Indonesia yang sebaya dengan Obama kecil. Tangannya luka tersayat itu sudah biasa, sampai harus dijahit malam-malam ke sebuah RS. Sampai kinipun lengan itu masih memiliki bekas jahitan yang buruk, akibat penanganan yang kurang memadai pada saat itu…
Ann Dunham menyempatkan diri mengajari putranya sebelum berangkat kerja sebagai staf library di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Karena terkadang Barry ikut mamanya ke kantor, maka dia terbiasa membaca buku, majalah dan segala barang cetakan yang ada di perpustakaan yang sudah tentu berskala International. Kadang dia membaca buku tentang perbedaan warna kulit, kenapa dan bagaimana?
Masalah ras seperti itu sebenarnya terlalu berat bagi seorang Barry yang berumur 7 tahunan… Banyak membaca menjadikannya banyak berpikir segala macam hal, termasuk yang mengganggu pikirannya selama ini : kenapa kulitnya hitam , padahal kakek-nenek, ibunya serta orang-orang disekitarnya tidak ada yang berkulit hitam. Kenapa ayah tirinya Lolo Soetoro harus menyembunyikan koelkast digudang ketika ada petugas pajak yang mendatangi rumah mereka di Menteng? Kenapa? kenapa? dan kenapa? membuat otaknya berpikir keras..
Presiden Obama mengakui dan tidak menyangkal pernah mencederai temannya di Menteng Dalam. Dengan tulus Presiden Obama menyatakan penyesalan serta permintaan maaf kepada temannya itu yang menderita karena ulah mereka berdua…
Seorang Presiden negara adikuasa meminta maaf kepada rakyat kecil, seorang warganegara Indonesia yang pada saat ini tinggal dikota kecil nun jauh di Jawa Timur… Obama benar-benar humble dan down earthed…
Saya berkesimpulan meski dimasukkan kedalam lumpur, berlian tetaplah berlian batu mulia… Obama yang kecebur kedalam lumpur, tetaplah seorang Obama yang smart dan humble…
Popularity: unranked
Hari Selasa, 9 Maret 2010 kemarin merupakan hari prestasi lagi bagi Densus 88, kelompok polisi yang bertugas khusus menumpas teroris dan situasi kritis lain ibarat SWAT di Amerika Serikat. Setelah berhasil menembak mati Noordin M. Top tahun lalu di Jawa Tengah. Sungguh satu prestasi yang pantas diapresiasi oleh segenap bangsa Indonesia. Bahkan Perdana Menteri Austrraliapun mengakui sendiri sangat menghargai keberhasilan dan kecekatan korps polisi Indonesia terutama Densus 88 pada saat ini.
Dulmatin yang sekarang mukanya lebih bulat brewokan dan badannya lebih gemuk berisi dibandingkan foto-foto yang kita kenal dari DPO (daftar pencarian orang) sudah tewas diterjang peluru anggota detasemen burung hantu, julukan bagi Densus 88 di sebuah ruko warnet di Jalan Siliwangi Pamulang. Sebuah ruko yang berlokasi berdekatan dengan situ atau waduk Pamulang Barat.
Saya mengenal daerah Pamulang dengan baik karena pernah tinggal disana dari tahun 1985 sampai tahun 1994, ketika pada akhirnya saya berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Bandung untuk melanjutkan kuliah S2 saya dengan mengambil spesialisasi dibidang Patologi Anatomik (PA). Daerah Pamulang terletak dipinggir selatan dan barat atau barat daya dari kota Jakarta. Pamulang bisa diakses dari dua arah, Ciputat Raya maupun Tangerang.
Pemukiman penduduk di Pamulang semakin padat saja, banyak diantaranya warga Betawi asli yang menyingkir atau tersingkir alias termajinalkan dari tengah kota Jakarta. Seperti di perumahan tempat saya tinggal dulu, setiap pagi kita bisa mendengar teriakan abang-abang tukang minyak, tukang sayur dan tukang buah seperti berikut : nyoaakk..minyoaak… atau yurr…sayurr… atau pisang mateng puun… nangkenye maniiisss…
Teriakan para abang tukang-tukang minyak dan makanan tersebut selalu saja sama seperti itu dengan irama dan kata-kata yang sama setiap pagi, tujuh hari seminggu dan tidak pernah kenal hari libur. .. Rupanya teriakan mereka ini memberikan pelajaran kepada burung beo saya yang berada didepan rumah, berdekatan dengan pagar besi. Maka berteriaklah si burung beo menirukan setiap kata dari setiap abang yang lewat didepan rumah : nyoaakk..minyoaakk..yurr sayurrr.. dst.
Pada saat saya meninggalkan Pamulang disana sudah ada banyak perumahan sepetrti : Witanaharja dengan masjidnya yang cukup besar, Reni Jaya, Pamulang Permai dan lain-lain. Udara didaerah Pamulang masih lumayan bersih dan lebih sejuk dibandingkan udara ditengah kota seperti Menteng, Keramat Raya dan terutama Blok-M yang sangat pengap oleh gas CO2 dari knalpot berbagai kendaraan yang parkir dan berlalu-lalang.
Dari jalan aspal utama yang membelah Pamulang, terdapat banyak jalan kecil atau gang yang menuju ke satu perkampungan, seperti gang Asem tempat dimana dua teroris dihajar peluru Densus 88 dan tersungkur dari motor Thunder biru yang dikendarainya. Konon kedua orang tersebut sebenarnya adalah pengawal Dulmatin sang boss teroris. Keduanya sehari-hari berlaku bak suami-isteri, yang satu menggunakan cadar untuk mengelabui penduduk sekitar dan tetangganya sedangkan teroris kedua tetap berpakaian laki-laki…
Maka lengkaplah sudah tiga orang teroris tertembak mati di Pamulang yaitu Dulmatin yang memegang revolver ditangan kanannya di sebuah ruko Warnet dan dua orang berkendaraan sebuah motor di gang Asem, Jalan Setiabudi Pamulang Barat. Pamulang rupanya disukai oleh para teroris, mungkin karena orangnya yang rada ‘lu elu, gue gue’. Sibuk dengan urusan masing-masing dan nggak mau repot mikirin orang lain…
Popularity: unranked
Pertama harus dijelaskan dulu, bahwa jumlah 6,7 trilliun rupiah talangan dari Bank Indonesia untuk Bank Century sampai saat ini masih ada dalam jumlah yang sama dan utuh-tidak kurang satu rupiahpun- di Bank Mutiara yang merupakan penyertaan modal pemerintah untuk Bank Century yang nyaris kolaps akibat krisis keuangan pada bulan November 2008.
Jadi kenapa mesti ribut-ribut, berdemo, membentuk Pansus dan seterusnya. Semuanya itu hanya membuang-buang energi yang semestinya energi kita semua dari rakyat kecil sampai kepada para pejabat tinggi termasuk Presiden, Wapres, para Menteri dan anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) diarahkan untuk pembangunan negara kita yang tercinta ini.
Saya heran dan jadi bingung dengan perkembangan kasus bank Century yang sedemikian jauh melenceng dari tujuan semula. Pemberantasan korupsi itu sudah menjadi agenda utama dari Kabinet Indinesia Bersatu (KIB) jilid II dan tidak seorangpun dapat menyangkalnya.
Namun apa yang terjadi di Pansus Century belakangan ini menimbulkan kekhawatiran dan rasa miris saya, tatkala ajang tersebut sudah menjadi arena adu argumentasi debat kusir yang sama sekali kurang sehat dan tidak bermanfaat bagi negara. Pansus Century juga menjadi ajang pukul ibarat permainan tinju dimana masing-masing pihak berusaha meng-KO lawannya.
Persoalan negara telah berubah menjadi masalah pribadi yang dikemas sedemikian rupa sehingga kelihatannya bak ‘masalah negara’ padahal bukan. Masalah ini dalam pandangan saya- yang tidak pandai berpolitik-menjadi sarana ‘revanche’ atau balas dendam antara pengusaha Hiu dengan menteri keuangan. Terdapat intrik-intrik tidak sehat yang menggiring para pejabat tinggi negara termasuk Presiden dan Wakil Presiden menguras tenaga membuang-buang energi untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Ayolah, segera sadar dan bangun dari lamunan dan khayalan untuk bisa memakzulkan atau menurunkan Presiden, Wapres dan Menteri seperti skenario yang dibuat oleh orang-orang tidak nasionalis yang tidak mencintai negaranya ini. Mana ada manusia yang sempurna? Mana pula ada pejabat yang tidak pernah tersandung masalah? Asalkan dampak perbuatannya tidak membuat bangsa Indonesia collapse, tidak menenggelamkan nilai-nilai positif yang telah berhasil diraih selama ini?
Kondisi makro-ekonomi yang membaik, predikat Menteri Keuangan se-Asia Terbaik, pengangguran yang mulai menurun, kurs rupiah yang stabil dan cenderung menguat diantara mata uang asing serta kondisi Hankam yang terjaga sehingga meningkatkan minat investor berinvestasi di Indonesia, semua itu adalah nilai plus dan pencapaian yang membanggakan bagi kita semua. Semuanya dicapai oleh Presiden SBY dan para pembantunya terutama Menteri Keuangan dan Wapres Boediono.
Marilah kita belajar menghargai prestasi seseorang dan turut bergembira karena pencapaian seorang Menteri Keuangan yang begitu cemerlang dan diakui oleh dunia. Ibu Sri Mulyani Indrawati adalah pakar dibidang keuangan yang sangat disegani bahkan oleh pasar bursa NYSE di Wall Street serta tokoh keuangan di Amerika Serikat. Jangan karena sirik dan tidak bisa bersaing dibidang prestasi, kita lalu dengan enteng dan gampangnya menyebut Sri Mulyani sebagai antek Neo-liberal..
Mari kita berkompetisi secara elegant dan menjauhi fitnah dan prasangka buruk sebelum jelas-jelas terbukti salah. Alangkah indahnya dunia perpolitikan kita seandainya setiap orang dan setiap pejabat dan anggota dewan, dll. berlomba menunjukkan prestasi kerja yang akan berguna bagi peningkatan derajat hidup masyarakat luas di Indonesia dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat kecil dan terbawah dari bangsa Indonesia yang syukur-syukur dapat dinilai positif oleh bangsa lain.
Hentikan ‘demokrasi teaterikal’ yang tidak lebih dari adegan konyol yang memalukan dan dilihat ratusan juta rakyat sampai dipelosok-pelosok desa terpencil yang sudah ada aliran listrik dan program TV. Ibarat meludah keatas, mempermalukan diri sendiri dengan mempertontonkan dan mengajari rakyat kecil cara demokrasi yang ‘kebablasan’ tersebut. Sudah tidak ada lagi norma-norma kepatutan, etika dan sopan-santun dari yang terhormat wakil rakyat dan lain-lain yang ikut berdebat, memperdebatkan ‘pepesan kosong’. Saya malu, geram dan tidak suka menyaksikan adegan-adegan Pansus Century yang ditayangkan secara langsung itu.. Saya segera pindah channel, mending nonton acara ‘dahsyat’ yang menghibur hati saya itu.
Presenter TV One kelihatannya gembira, tersenyum dan bergairah saat membacakan berita bahwa Wapres Boediono terancam di turunkan karena temuan-temuan Pansus. Ibarat kata presenter TV One sepertinya senang dan semakin bergairah menyaksikan terpecah-belahnya masyarakat serta terpuruknya nanti negara kita Indonesia… Wahai….. dimana rasa nasionalisme anda sebagai jurnalis ?
Popularity: unranked