Perubahan cuaca atau climate change benar-benar telah merubah segalanya. Bukan hanya cuaca yang berubah tidak menentu tanpa pola yang jelas. Semua berubah secara drastis tanpa peringatan sama sekali. Dari suhu udara panas mendekati 40 derajat Celcius tiba-tiba berubah hujan deras melongsorkan tanah dan menimbulkan banjir dimana-mana dan genangan air yang belum pernah terjadi selama satu abad ini seperti banjir dikota Manila dan sekitarnya. Daratan dan jalanan terendam air selama berhari-hari dan melumpuhkan transportasi dikota metropolitan Filipina tersebut.
Bumi tempat kita berpijakpun ikut-ikutan labil, tidak stabil dan mudah bergerak dan bergeser kekiri dan kekanan akibat lempeng daratan Asia dan benua Australia yang mengalami sliding dengan adanya aktivitas vulkanik dibawah lautan. Terjadilah gempa teramat dahsyat yang meluluh-lantakkan kota Padang dengan jumlah korban mencapai ribuan kebanyakan tertimbun dibawah bangunan dan gunung Singgalang serta Tsunami di kepulauan Samoa bagian barat.
Saya pernah membaca, mendengar dan melihat acara pada satu saluran TV kabel, bahwa di perairan pantai barat Sumatera, tepatnya di Bengkulu dekat Bandar Lampung terdapat gunung berapi yang sangat besar dan dengan status aktif. Gunung berapi dibawah lautan tersebut diperkirakan dari penelitian kapal selam mempunyai ketinggian 4600 meter dari dasar laut dan mempunyai dasar lingkaran sepanjang 50 kilometer. Bayangkan besar dan volume gunung berapi itu, jika sampai memuntahkan lahar panas pada saat meletus nanti. Bayangkan akibatnya yang maha dahsyat nanti…
Gunung berapi bawah laut yang berpotensi meledak sewaktu-waktu tersebut berada tidak jauh dari Selat Sunda, yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatera. Karena itu saya menjadi miris dan merasa geli tatkala ada yang mengusulkan pembuatan jembatan penghubung antara pulau Jawa dan Sumatera, tidak lama setelah jembatan Suramadu diresmikan. Jembatan itu menghubungkan kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya dengan pulau Madura.
Dengan ide pembuatan jembatan penghubung pulau Jawa dengan pulau Sumatera itu dengan kondisi bawah laut yang terdapat gunung berapi aktif apakah tidak menambah sengsara bangsa kita yang sedang berusaha bangkit ini ? Korban manusia dan harta benda sudah pasti tidak terbilang lagi, bila jembatan itu benar-benar dibangun.
Dana pembuatan jembatan yang pasti triliunan rupiah itu akan hilang percuma, hancur oleh ledakan gunung berapi bawah laut. Tidak terbilang jumlah orang yang akan menjadi korban pada saat sedang melewati jembatan tersebut. Belum lagi kerugian mobil, motor, dst yang sedang lalu-lalang diatas jembatan tersebut. What a fool idea..
Kejadian demi kejadian yang mengguncang masyarakat dunia secara global, menambah keyakinan saya, bahwa kiamat sudah semakin dekat. Ummat manusia belum bertobat juga, meski telah berkali-kali diberi perimgatan oleh Sang Maha Pencipta, Pemilik dan Penguasa semua isi alam semesta ini.
Illegal logging masih terus berjalan, manusia semakin egois dan tidak peduli akan kondisi alam yang semakin rusak-parah akibat ulah mereka sendiri. Masih gemar mencari keuntungan sesaat tanpa memikirkan kelanjutan kehidupan anak-cucunya, generasi berikutnya. Serakah itulah kata yang paling tepat…
Popularity: unranked
November 5th, 2009 at 8:04 pm
saya mau tanya dimana produk gamat jelly di dapat saya mencari buat adik sata yg berumur 5 thn apakah boleh nengkonsumsi itu
October 13th, 2009 at 11:21 am
tetap percaya pada hari kiamat ntah itu kiamat kecil atau besar ..tapi tidak wajib percaya kapan kiamat…bicara gempa tidak selalu bicara gejala alam..sekarang gempapun bisa dibuat oleh manusia..tidak percaya ?? coba ikuti perkembangan teknologi HAARP yang konon mampu merubah cuaca tapi bisa juga digunakan sebagai senjata.HAARP mampu menggerakkan lempengan bumi…salah satunya gempa di china tahun 2008.jadi kiamat itu bisa dibuat oleh manusia..dan selain itu ingat kutub utara mulai mengikis hari demi hari air laut meningkat dan bisa dibayangkan daratan akan tertutup laut..Allahuallam.
October 5th, 2009 at 9:46 pm
sangat menyedihkan melihat kerusakan alam yang terjadi pada saat ini, dimana semakin banyak orang pintar dan teknologi semakin maju tapi justru kelakuan manusianya yang tambah MUNDUR, SERAKAH dan BODOH.
October 4th, 2009 at 5:39 pm
Halo Kus,
Benar juga sebenarnya kiamat itu adalah perubahan yang paling drastis dari bentuk bumi sekarang menjadi bentuknya yang paling akhir dan 180 derajat dari kondisi kini. Dari inhibited menjadi uninhibited. Allright,that makes sense..
October 4th, 2009 at 5:23 pm
Denny, yang namanya kiamat itu tidak ada, yang ada konon cuma perubahan bentuk. Tapi bukan 2012 tapi some day, nobody knows.May be tonight, may be tomorrow. Kita berdoa dan berbuat terbaik ajalah ya.
Salam kasih
Kus.