Bila San Francisco terkenal dengan jembatannya yang disebut ‘Golden Gate’, dan duplikat jembatan ini sudah ada di Palangka Raya. Maka di Batam sudah sangat termasyhur kemolekannya jembatan Barelang. Berkunjung ke Batam bagi saya sudah berulangkali. Sejak tahun 1999, saya sudah menginjakkan kaki berkali-kali di pulau industrial bracket dan bebas pajak yang tersohor itu.
Bila pada kali pertama saya kesana, pulau Batam terkesan masih sunyi, maka kali terakhir pada liburan Lebaran di bulan Oktober ini terasa jauh berbeda. Jalanan sudah sedemikian ramai dengan kendaraan. Baik roda-4, sepeda motor, roda -3 semuanya berseliweran dijalan-jalan raya Batam yang mulai hiruk-pikuk.
Malah terkesan mulai macet terutama pada persimpangan /simpang empat : simpang jam didepan RS. Awal Bros Batam, simpang kearah Bandara Hang Nadim dan juga simpang Baloi View yang menuju ke jembatan Barelang dan pantai Nongsa.
Kata Barelang adalah kependekan dari tiga nama pulau, yaitu : Batam, Rempang dan Lengkang karena jembatan tersebut memang menghubungkan ketiga pulau kecil nan indah mempesona. Laut disekitar jembatan Barelang tampak jernih, biru-kehijauan, dengan sejumlah pulau-pulau kecil dan sangat kecil yang tidak berpenghuni. Gugusan pulau ini menyerupai kepulauan Seribu dilepas pantai teluk Jakarta.
Jembatan Barelang saat hari Raya Lebaran kemarin penuh sesak dikunjungi warga, baik dari Batam sendiri maupun warga luar, termasuk dari Singapore dan Malaysia. Jembatan yang seharusnya lapang, menjadi sempit karena kerumunan warga dikiri-kanan jembatan. Tidak ketinggalan para pedagang makanan turut meramaikan suasana dengan sate udang, kepiting goreng, dst. Abang bakso, tukang sate, tukang mie ayam semuanya ada disana.
Udara laut yang berhembus terasa sangat menyegarkan. Dibandingkan udara di kamar hotel yang ber-AC. Mau rasanya berlama-lama menghirup udara bersih dan sehat itu. Hanya karena terik matahari yang sangat menyengat dan hampir membakar kulit, saya terpaksa masuk kedalam mobil. Tidak bosan-bosannya saya memandangi laut biru dengan panorama pulau yang berderet indah.
Kawasan industri terpadu di pulau Batam, saat ini sudah dipenuhi dengan berbagai pabrik elektronik, manufaktur, dll dan telah beraktivitas normal. Tampak bus-bus pariwisata yang keluar-masuk kawasan. Kebanyakan tamu berasal dari Singapore dan Malaysia yang dapat datang dan pergi dalam satu hari yang sama melalui berbagai pelabuhan ferry.
Ada banyak pelabuhan menuju negara tetangga seperti : Batam Center, Harbour Bay disekitar Nagoya dan terminal ferry di Nongsa serta pelabuhan lama Sekupang. Bila anda mau ke Singapore down-town, sebaiknya melalui Harbour Bay dengan jarak tempuh hanya 45 menit. Dari Batam Center perjalanan ferry untuk tujuan sama, akan makan waktu satu jam.
Ini yang penting. Apabila anda punya connecting flight dari Singapore ke tempat tujuan lain seperti Bangkok, Hongkong, dll maka sebaiknya anda dari Batam menyeberang via terminal ferry Nongsa. Waktu tempuh 25-30 menit, ferry dari Nongsa akan merapat di area Tanah Merah, Singapore.
Lokasi Tanah Merah sangat dekat dengan bandara Changi International Airport. Jadi anda tidak perlu khawatir ketinggalan flight seperti yang pernah saya alami tahun lalu. Saat itu saya mengejar flight Cathay Pacific tujuan Hongkong, tetapi saya terlanjur menyeberang via Batam Center, karena belum tahu Nongsa.
Dari segi pertumbuhan kota, Batam terlihat sangat dinamis. Banyak plaza, shopping mall dan gedung perkantoran, perhotelan  serta hunian yang bertebaran diseluruh penjuru kota. Shopping mall terbesar dan terbaru yaitu Nagoya Hill yang berlokasi diseberang Lucky Plaza, pusat elektronik di Batam. Mirip pertokoan Mangga Dua di Jakarta Barat.
Lokasi perumahan ada yang sangat indah dari segi panoramic view, yaitu Baloi View yang letaknya tinggi berbukit, dengan pandangan lepas ke laut yang tenang. Bangunannya modern minimalis, sungguh satu lokasi yang ideal, bila harus menetap dan bekerja di Batam.
Salah satu hotel bintang 5 yang menjadi favorit saya yaitu Hotel 89. Bangunan modern dengan lokasi ditepi jalan raya Penuin, diujung jalan dari Nagoya Center. Kamarnya lapang dan bersih, pelayanan ramah serta lobby yang luas dengan Hot Spot bagi pengguna Laptop internet. Salah satu gambar dalam artikel ini adalah bangunan Hotel 89.
Popularity: 3%
December 30th, 2008 at 8:17 pm
Hai Support,
Salam kenal juga. Saya cinta Batam karena gampang nyebrang ke Singapore.
December 30th, 2008 at 6:07 pm
bukan asli orang batam toh…
salam kenal
November 18th, 2008 at 4:56 pm
mau kesana!!! ketemu pacar tercinta!!!