Istilah keputihan atau dalam bahasa medis disebut ‘fluor albus’ atau ‘leukorrhea’ adalah sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang ada pada alat genitalia baik laki-laki maupun wanita.
Namun dalam kehidupan sehari-hari, orang menyebut keputihan hanya untuk keluhan pada wanita saja. Saya belum pernah mendengar kalimat ‘ seorang laki-laki mengalami keputihan’, padahal faktanya sangat positif dan banyak atau seringkali dikeluhkan oleh kaum adam.
Dikenal satu ‘fenomena pingpong’ dimana apabila pasangan suami-isteri salah satu diantaranya mengalami keputihan, sebaiknya yang berobat adalah kedua orang pasangan itu, bukan satu yang mengeluh keputihan saja. Alasannya, bila hanya satu berobat, maka si partner sex akan masih menularkan kuman kepada pasangannya ( seperti permainan pingpong, dimana bola pingpong akan ditepis kearah pasangan main).
Sehingga paling efisien, adalah bila keduanya diobati agar permasalahan keputihan menjadi tuntas-tas pada pasangan suami-isteri tersebut.
Laki-laki sering mengistilahkan keputihan itu dengan istilah ‘pilek dibawah’ . Apa penyebab dan bagaimana dampak keputihan itu terhadap kesehatan terutama kesuburan seseorang ?
Bila ada keputihan, biasanya itu tanda telah terjadi peradangan atau infeksi pada alat genitalia dan atau reproduksi anda. Siapapun anda baik laki-laki maupun perempuan.
Kecuali bila keputihan itu bening dan tipis atau sedikit, ini bukan tanda peradangan, akan tetapi fisiologis bisa akibat kelelahan secara fisik ataupun pada mereka yang berumur belasan sampai duapuluh tahun, dimana kelenjar sedang aktif pertumbuhannya, sesuai pertumbuhan organ-organ lain.
Penyebab keputihan bermacam-macam : jamur, bakteri bisa coccen berbentuk bulat, bisa bacillus bentuk memanjang. Dapat juga disebabkan oleh virus dan yang paling ditakuti yaitu virus HPV dan HSV. Keduanya mempunyai jenis atau strain yang banyak seperti : HPV-16, HPV-31, dst. Untuk HSV yang paling ditakuti adalah HSV-2. Strain yang disebutkan diatas adalah tipe virus yang terbukti seringkali mengakibatkan kanker ganas pada alat genitalia, terutama pada perempuan dan juga laki-laki.
Selain yang telah disebutkan diatas, ada lagi penyebab lain seperti : Chlamydia trachomatis, parasit seperti Trichomonas, cacing, amoeba dll. Singkatnya semua penyebab ini dapat mengakibatkan peradangan, semua itu tergantung kepada ‘genital hygiene dan personal hygiene’ dari masing-masing individu’. Higiene perorangan ada yang bagus, ada yang medium dan ada yang jorok.
Sumber dari segala macam jasad renik tersebut ada dua yaitu : akibat hubungan sexual dengan partner yang sedang mengidap penyakit atau terinfeksi oleh salah satu ‘invaders’ itu. Atau yang kedua akibat kecerobohan, kejorokan atau sangat rendahnya ‘genital & personal hygiene’ seseorang.
Karena itu pilih-pilih saat melakukan hubungan sex, jangan asal terjun bebas. Terbaik adalah dengan suami atau isteri sendiri, yang jelas-jelas telah kita ketahui tingkat kebersihan dan perawatan kesehatannya.
Semakin jorok seseorang, maka kemungkinan terjadinya keputihan atau peradangan pada organ genital dan reproduksinya, akan semakin besar.
Terutama pada kaum perempuan, dimana lubang anus letaknya sangat berdekatan dengan vagina dan urethra atau muara air kemih. Bila seorang wanita pada saat cebok sesudah BAB tidak hati-hati, maka feces beserta kuman dan segala macam parasit (cacing kremi, telor cacing, amoeba), bisa masuk kedalam dan mengenai vagina dan urethra secara tidak sengaja. Terkontaminasi, istilah tepatnya…
Kejorokan selalu menjadi pemicu terjadinya peradangan atau infeksi yang mengakibatkan keluarnya keputihan. Namun bila anda berhati-hati dalam melakukan ritual ‘cebok’ dengan melakukan seperti urutan berikut : mengelap dengan kertas tissue/toilet paper, baru sesudah itu anda cebok pakai air dan sabun, maka kemungkinan terkontaminasi akan sangat kecil.
Bila perlakuan yang baik seperti itu rutin anda lakukan setiap kali habis BAB, maka anda akan terbebas dari keluhan keputihan yang menjengkelkan dan merepotkan itu. Jadi kembali ke proverb lama ‘kebersihan pangkal kesehatan’ memang benar adanya.
Akibat adanya peradangan, maka akan terjadi pembengkakan, kemerahan organ terkena yang disertai suhu badan yang tinggi, lebih dari normal. Semuanya termasuk didalam reaksi inflamasi.
Apabila radang ini tidak diselesaikan dengan tuntas atau dibiarkan saja tanpa terapi maka reaksi radang akan meluas dari vagina ke leher rahim, rahim, saluran telur atau tuba dan ovarium atau indung telur. Pada semua tempat itu terjadi reaksi inflamasi seperti disebutkan diatas.
Akibatnya : terjadi perlengketan pada rahim, saluran telur atau tuba sampai pembusukan indung telur oleh infeksi yang berat. Bisa terjadi tubo-ovarial abscess alias kantong nanah yang mengenai saluran telur dan indung telur. Dan bila kedua sisi kanan dan kiri dari tuba dan ovarium yang terkena abses maka dapat dipastikan si wanita tadi sudah pasti tidak akan bisa mendapat keturunan alias mandul atau steril.
Demikian pula yang terjadi pada laki-laki. Akibat sering ‘pilek dibawah’ yang tidak diobati dengan tuntas, maka infeksi meluas ke ureter sampai ke ginjal. Atau dari urethra ke epididymis, testis dan prostat. Pada semua lokasi itu dapat terjadi peradangan berat yang bisa mengakibatkan kemandulan.
Sebab setiap penyembuhan infeksi biasanya akan terjadi jaringan parut/ fibrotik, akibatnya sel-sel spermatogonia, spermatozoit-yang menjadi cikal-bakal sperma- akan sangat menurun jumlahnya. Terjadilah yang disebut dengan istilah medis ‘Oligospermia’ (jumlah sel sperma sedikit) atau malahan ‘Azoospermia’ (tidak ditemukan sel sperma sama sekali).
Jadi jelas sudah dampak keputihan pada wanita dan pria yaitu infertilitas alias kemandulan. Maka jangan sepelekan keluhan keputihan itu. Segeralah berobat sampai tuntas dan hilangkan total infeksi organ penting reproduksi kita, demi kelanjutan generasi kita semua.
Popularity: unranked
June 22nd, 2013 at 6:07 pm
Dok obt nistatin it berbhaya ga?
January 3rd, 2013 at 10:19 am
pagi dok saya cowok umur 23 tahun.
saya mau tanya dok.
kalo kita lg berhubungan sex dan sperma cowok di keluarin di dalem dan cewek lagi keputihan.kira kira cewek bisa hamil apa nggak dok?
trus dmpak negatifnya apa klo qt melakukan sex n sperma cwok di kluarin di dlm saat cwek keputihan?
mkasih dok.
September 11th, 2012 at 6:39 pm
Met sore dok,umur saya 32th bwh ketiak sblh kanan saya trdpt bnjolan n bahu sblh knanx jg terasa skt apakah itu tanda adax kan;er?
July 2nd, 2012 at 1:24 am
Halo Dok..saya menderita keputihan 1 minggu sebelum dan sesudah menstruasi..awal nya seperti bercak keju parut..saya berobat ke Spkk diberi obat anti jamur dan di info agar membasuh vagina dgn sabun bayi setiap habis buang air kecil. Akan tetapi keputihan nya kambuh lagi. Kali ini lebih banyak dan warna nya kekuningan,lbh gatal dan terasa perih, lalu sy diberi obat lagi&sembuh, lalu di cek ke lab, hasil nya :
Sed langsung Jamur: candida +, trichomonas negative, candida albicans : positive, kultur jamur: candida albicans.
Saat ini, vagina saya sering basah (seperti mengeluarkan air), lalu keluar gumpalan2 kuning kehijauan spt tepung.
Yg mau sy tnykan adalah:
1. Apakah benar sy berobat ke dokter Spkk? Atau seharus nya ke Spog?
2. Apa arti test saya dan bagaimana menyembuhkan nya?
3. Apakah benar mencuci vagina dgn sabun bayi?krn terasa perih saat mencuci nya (sy dilarang dokter Spkk untuk mencuci dgn sabun pembersih kewanitaan)
Sbg info, sy baru menikah dan sering melakukan hub sex dgn suami (terasa sgt menyiksa krn perih rasa nya)
Mhn kesediaan dokter untuk menjawab nya.. Terimakasih
May 13th, 2012 at 10:06 am
Doctor,
Saya wanitar umur 41 mempunyai masalah hormone jadi sudah menopause dini.. Selalu vagina kering tdk bermasalah tapi sebulan yg lalu keluar cairan putih agak hangat lumayan banyak(keputihan), lalu saya ke spog, ternyata infeksi coccus gram dan diberikan baquinor 500 mg selama 10 hari (3x sehari) dan sembuh.. Tapi minggu lalu keluar lagi dan setelah di chk ulang saya kena infeksi batang gram neg hasil positif +3, batang gram pos hasil +4, coccus gram pos hasil pos +3, coccus gram neg +3 juga.. Ekstraselular seperti biji kopi…saya khwatir. Apakah berbahaya? Apakah obat hanya antibiotic? Atau operasi?