Dr. Sukma MeratiPersonal website of Dr. Sukma Merati, Anatomical Pathologist

Saya baru pertama kali ke Kuansing (singkatan Kuantan Singingi), setelah satu tahun bekerja di Pekanbaru, Riau.

Saya ke Kuansing untuk melihat acara ‘pacu jalur’, semacam lomba mendayung perahu atau ‘rowing’ yang biasa diperlombakan pada event olahraga nasional maupun internasional dengan awak perahu sampai duapuluhan orang.

Ternyata, meski dari luar sebelum memasuki Kuansing terkesan ‘daerah tertinggal’, namun setelah masuk dan melihat sendiri infrastruktur di sana, saya berbalik kagumKuansing adalah kabupaten yang berjarak 200-an kilometer lebih dari kota Pekanbaru, ditempuh dalam 4 jam berkendara mobil.

Selain perhelatan ‘pacu jalur’ yang selalu diadakan setiap tahun, saya sempat ke pusat pemerintahan kabupaten yang letaknya di dataran tinggi yang luas dan sangat indah pemandangannya.

Bila saya bayangkan lokasi pusat pemerintahan itu sangat mirip dengan Putera Jaya yang menjadi pusat pemerintah an negara Malaysia dan berlokasi di luar kota Kuala Lumpur

Prasarana dan sarana kepentingan umum didesign sedemikian artistik: jalan yang lebar dan licin, lampu jalanan yang cantik, tanaman pelindung yang hijau di sepanjang jalan.

Juga gedung perkantoran mulai kantor bupati, kantor dinas kesehatan dan RSUD Kuansing, kantor dispenda, pajak, dll. Semua terkonsentrasi di lokasi indah tersebut.

Melihat semuanya itu saya mengira-ngira, jangan-jangan kontraktor dan arsitek bangunannya sama dengan yang membangun Putera Jaya di Malaysia yang menjadikannya kompleks supermodern.

Hanya satu yang belum terlihat oleh saya di areal itu yaitu bangunan mesjid yang sangat indah seperti di negara Timur Tengah yang berkubah warna pink di Putera Jaya.

Kalau nanti pusat pemerintahan ini sudah difungsikan, maka pusat pemerintahan Kuansing akan tampak lebih indah dari Pekanbaru, bahkan Jakarta.

Saya tampilkan di sini beberapa gambar dari pacu jalur dan pemandangan di pusat pemerintahan Kuansing yang mempesona itu..

Popularity: unranked