Ditengah kondisi masyarakat Indonesia terutama dalam dunia perpolitikan yang sangat sempit cara berpikir, visi serta target yang dituju maka kita masih bisa bernafas lega atas apa yang telah dilakukan oleh seorang Gus Dur almarhum. Karena meski kadang tingkahnya yang rada bodor bagai pelawak dan omongannya yang ceplas-ceplos dan nyeleneh, masih ada satu nilai positif yang sangat membanggakan.
Meskipun Gus Dur dibesarkan ditengah dan dikalangan pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur namun visinya kedepan sebagai seorang muslim sangatlah jauh dan membangkitkan apresiasi masyarakat bukan saja didalam negeri, namun juga masyarakat internasional.
Ketokohan Gus Dur sangat luar biasa diluar kemampuan siapapun dan mengalahkan beberapa presiden yang pernah memimpin negeri ini dalam hal pembauran dan meningkatkan posisi kaum minoritas seperti kalangan masyarakat dari etnis Tionghoa, agama Budha, Hindu, Kristen dan Katolik.
Gus Dur sebagai seorang muslim liberal dan moderat telah menerapkan dan melaksanakan ajaran agama dengan cara luwes, fleksibel, dan elegan. Sungguh satu nilai plus yang tiada tara dan tidak dimiliki oleh orang lain. Merupakan satu kelebihan yang diberikan Tuhan sang Maha Pencipta dan pemilik seluruh jagat raya dan segala isinya. Dengan cara berpikir yang sederhana, Gus Dur telah dapat memberikan solusi atas beberapa masalah sangat pelik dan ruwet yang membelit bangsa Indonesia.
Kenapa hak azasi etnis Tionghoa untuk melakukan ritual perayaan Imlek mesti dilarang. Kenapa tarian Barongsai harus dilarang dipertunjukkan didepan khalayak umum? Semua itu dapat dibereskan dengan permainan politik nan cantik yang tidak melukai siapapun dan tidak menimbulkan pertumpahan darah setitikpun…
Luar biasa diluar penampilan, tingkah-laku dan omongannya yang begitu ‘straight to the point’ Gus Dur sangat berhasil dalam permainan politik yang anggun. Dibuatlah beberapa Kepres atau keputusan presiden bahwa semua larangan sejak zaman Orde Baru yang telah bercokol selama 32 tahun, didobrak habis dengan mudahnya.. Maka tidak mengherankan Gus Dur menjadi idola dikalangan etnis Tionghoa.
Gus Dur sering berkomunikasi dengan tokoh agama Hindu di Bali dan kerap datang menghadiri ritual agama Hindu yang diadakan dipulau dewata. Agaknya Gus Dur anti dan tidak mau melaksanakan ajaran garis keras yang banyak menimbulkan ketegangan dan masalah besar antara dunia Islam dan dunia Barat. Sungguh , Gus Dur dapat menjembatani berbagai perbedaan diantara keduanya. Terbukti dengan pemerintah Israel yang notabene masyarakat Yahudi memberikan penghargaan kepada mendiang Gus Dur yang seorang muslim.
Gus Dur adalah tokoh yang bisa berdiri diatas semua golongan semua agama, berbaur dengan segala lapisan masyarakat dari atas sampai ke lapisan paling bawah. Alangkah indahnya dunia bila kita bisa hidup rukun berdampingan meski ada perbedaan agama, ras, bahasa dan kebiasaan. Sedangkan Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia dalam berbagai ras dan warna kulit : putih, hitam, kuning, coklat atau sawo matang. Ibarat bunga didalam taman sari, alangkah indahnya taman sari bila bunga didalamnya berwarna-warni : merah, kuning, jingga, biru, ungu dan putih.
Kenapa masih ada kelompok masyarakat yang menginginkan hilangnya kelompok lain yang kulitnya tidak sewarna, tidak seagama, tidak sama kebiasaan dan tidak sama bahasanya dengan kelompok itu? Kenapa mau membasmi ciptaan Tuhan? Merasa lebih hebat dari Tuhan? Genocide yang terjadi di Kozovo atau cara berpikir Al Qaeda yang menganggap bangsa Amerika adalah musuhnya merupakan contoh pemikiran sempit, kerdil, tidak populis dan sudah pasti sesat serta salah besar…
Dengan sifatnya yang sederhana dan prinsip berhemat, maka almarhum Gus Dur juga telah menghapus dua kementrian yaitu kementrian Sosial dan kementrian Penerangan. Sehingga beban negara sedikit berkurang dengan pemangkasan anggaran untuk dua departemen tersebut.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran, seorang Gus Dur juga menjadi sangat istimewa. Mungkin bisa dimasukkan kedalam Guiness Book of Records bahwa seorang yang pernah mengalami stroke dan menjalani operasi trepanasi berhasil menjadi presiden dan memimpin 220 juta penduduk Indonesia.
Luar biasa dan merupakan suatu keajaiban, pasca stroke seorang Gus Dur justru bisa mencapai posisi tertinggi dalam satu negara sebagai seorang Presiden Republik Indonesia ke-empat. Coba anda cari, belum ada Presiden negara lain manapun baik dari jaman dulu sampai saat ini dengan riwayat kondisi kesehatan seperti itu yang bisa memimpin rakyat Indonesia dengan populasi terbesar ke-empat didunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat..
Popularity: unranked
January 4th, 2010 at 10:57 pm
Sependapat dengan tulisan artikel diatas. Menjadi tokoh Pluralis sangat sangat tidak mudah, untuk banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Gus Dur sangat piawai dalam melihat bagian mana dari kemajemukan indonesia yg dapat di benahi, yg tidak dapat di beresin oleh presiden terdahulu. Jaman dulu mungkin pakai cara (maaf) diktator, sekali terucap harus dilaksanakan. Tapi GusDur tidak. Pemberian contoh dalam bentuk banyolan, sering dilakukan untuk menyadarkan kita kita yang kurang intelek dalam berpikir.
January 1st, 2010 at 6:18 pm
Denny, saya sependapat dengan tulisan ini. Gus Dur alm. adalah salah satu teman dekat dari ibu Gedong Bagoes Oka alm. yang kita tahu juga adalah seorang demokrat sejati. Kalau saja rakyat Indonesia mau berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan pemikiran, perkataan dan perbuatan Gus Dur alm. saya berani jamin Indonesia bisa menjadi negara yang besar seperti negara-negara besar lain di dunia. Sayang kondisi ini masih jauh dari harapan, kalau kita mengikuti keadaan sosial politik kita sekarang. Dengan filosofi Pancasila dan UUD 1945, kalau dijalankan dengan konsekuen, Indonesia pasti berjaya. Mari kita berdoa dengan usaha sesuai dengan posisi kita masing-masing agar apa yang kita dambakan dapat tercapai.Amin ! Salam kasih, Kus.